Skip to main content

Puasa, Zakat dan Haji


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Melanjutkan Kuliah tentang jalan hidup kaum sufi, sekarang akan di jelaskan tentang Puasa, Zakat dan Haji.
Puasa
Jika kamu berpuasa, maka dengan puasamu niatkanlah untuk menahan nafsu dari syahwat. Sesungguhnya puasa merupakan peleburan kehendak nafsu. Dalam puasa terdapat kejernihan hati, pengurusan tubuh, ingat untuk berbuat baik kepada kaum fakir, berpaling ke hadirat Allah, bersyukur atas keutamaan-keutamaan yang telah diberikan Allah, dan meringankan hisab. Kenikmatan Allah dengan memberimu taufiq sehingga kamu mampu berpuasa adalah lebih agung daripada syukurmu atas kenikmatan itu. Kamu janganlah menuntut ganti atas puasamu.

Zakat
Setiap anggota badan wajib dizakati. Zakatnya hati adalah berfikir, yaitu memikirkan keagungan Allah, hikmah-hikmah-Nya, kekuasaan, hujjah, nikmat, dan rahmatNya. Zakatnya mata adalah digunakan untuk memandang alam dengan mengambil pelajaran darinya dan menjauhkannya dari pandangan bersyahwat. Zakatnya telinga adalah menyimak munajat kepada Allah. Zakatnya lidah adalah membicarakan sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah. Zakatnya tangan adalah menahannya dari berbuat jahat dan mengulurkannya untuk kebaikan. Zakatnya kaki adalah berjalan menuju kebaikan hati dan keselamatan agama.

Haji
Murid jika haji, sebaiknya menetapkan niatnya padarasa takut ditolak, melakukan persiapan seperti persiapan orang bepergian yang tidak akan  kembali; dan menjalin persahatan dengan baik. Ketika Ihrom, ia melepaskan semua atribut dan status keduniaan dari dirinya, menyucikan dirinya dari dosa dan memakai pakaian kebenaran dan kejujuran. Talbiyah yang diucapkan hakikatnya adalah jawaban atas undangan Allah Ihram yang dilakukannya hakikat adalah mengharamkan segala hal yang dapat menjauhkan dirinya dari allah. Ia kemudian thawaf dengan hatinya, memutari "kursi" kemuliaanNya. Dilanjutkan wuquf, yang maknanya adalah menjernihkan zahir dan batinnya Sa'i dengan berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwa esensinya adalah lari dari hawa nafsunya. ia tidak mengangan-ngangankan Allah dengan angan-angan yang tidak patut bagiNya. Lau di Arafah, ia mengakui kesalahan-kesalahannya.
Di Muzdalifah, ia semakin mendekatkan diri kepada Allah. Sewaktu melempar jumrah, yang dilempar adlaah "batu-batu" syahwat, kemudian menyembelih hewan korban sebagai lambang menyembelih hawa nafsunya, dan diakhiri mencukur bersih dosa-dosanya. Ia berjalan mengunjungi Baitullah untuk mengagungkan Pemiliknya. Ia bersedia mencium batu hitam (hajar aswad) karena pasrah dan ridha pada qadla'Nya. Setelah itu, ia thawaf wada' dengan mengucapkan selamat tinggal kepada apa-apa yang selain Allah.
Demikian kajian kita tentang Hakikat Puasa, Zakat dan Haji. Semoga ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.