Skip to main content

Kisah Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Kisah Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dalam Nuansa Bulan Rabiul Awal ini, atau lebih dikenal dengan bulan Maulid, maka tema pembahasan kita adalah seputar kisah Rasulullah SAW. sebagai Rahmat bagi seluruh Alam. Mudah-mudahan dengan sering - sering membaca kisah Nabi Muhammad SAW, Allah menurunkan rahmat dan taufiknya buat kita semua. Amin.  

Agama Bangsa Arab Sebelum Islam. Bangsa Arab terbagi atas tiga bagian, Arab Baidah, Aaribah dan Musta 'ribah.
Arab Baidah adalah suku bangsa Arab yang telah punah. Yang termasuk golongan ini adalah kaum Aad, Tsamud, Jadiis dan Thasm, Amaaliqah, Amiim, Jurhum dan Jaasim. Mereka ini adalah suku-suku bangsa yang sudah tidak ada lagi.

Arab Aaribah adalah penduduk Yaman dan sekitarnya, yaitu suku Qahtan.

Arab Musta'ribah adalah penduduk Hijaz, Najd dan sekitarnya. Mereka ini adalah anak-anak Ismail putra Nabi Ibrahim as., yaitu bapak yang menurunkan Nabi Muhammad Saw. Mereka ini terdiri dari suku-suku yang banyak, dibagi lagi dalam anak-anak suku yang disebut Bathn dan Fakhadz, yang terbesar adalah Rabi'ah danMudlor dimana suku Quraisy berasal.

Suku Quraisy adalah suku tertinggi di antara Arab Musta'ribah. Merekalah yang merawat Kabah dan tugas ini menimbulkan kepemimpinan mereka atas Makkah.
Mereka pun memiliki keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimiliki suku-suku lain di sekitarnya.
Pecahan-pecahan Quraisy adalah Bani Hasyim, Umayyah, Naufal, Abdud Daar, Asad, Taim, Makhzum, Adiy, Jamh, Salim.

Masing-masing suku ini mempunyai satu jabatan atau lebih dalam pemerintahan di Makkah.

Jabatan-jabatan dari suku Quraisy dan pecahan-pecahannya adalah:
  1.     As-Sadaanah, yaitu pekerjaan menutup Ka'bah dan membukanya bagi   orang-orang yang datang ke situ, disebut juga Al-Hijaabah.
  2.     As-Siqaayah, yaitu pekerjaan memberi minum orang-orang haji lantaran sedikitnya air di Makkah.
Maka yang mengurusi pekerjaan ini membuat wadah-wadah air dari kulit yang diletakkan di halaman Ka'bah.
Di situ ditempatkan air-air tawar dari sumur-sumur yang di angkut dengan unta-unta.
Demikianlah keadaan mereka hingga digali sumur Zamzam dan tugas memberi minum dilakukan oleh Bani Hasyim.
3.    Ar-Rifaadah, yaitu dana yang dikeluarkan oleh Quraisy dalam setiap mausim (pekan raya) dari harta mereka untuk dibuat makanan bagi orang-orang faqir dan tugas ini dilaksanakan oleh Bani Naufal, kemudian Bani Hasyim.
4.    Al-'Iqaab, yaitu nama.bendera Quraisy.
Bilamana mereka hendak perang, dikeluarkanlah bendera itu dan diserahkan kepada seorang di antara mereka yang sudah mereka sepakati bersama, atau kalau tidak maka diserahkan kepada pemegangnya, yaitu dari Bani Umayyah.
5.    An-Nadwah, yaitu sebuah bangunan yang didirikan oleh Quraisy di samping Ka'bah untuk bermusyawarah.
Di situ berkumpul pemuka-pemuka Quraisy untuk bermusyawarah dan tidak boleh seorang pun masuk ke situ, kecuali orang yang sudah berumur 40 tahun. Setiap perkawinan dilakukan di situ, demikian pula bendera perang, juga pemakaian cadar oleh seorang gadis Quraisy yang sudah baliq dilakukan di situ.
Darun Nadwah ini diurusi oleh Bani Abdid Daar.
6.    Al-Qiyaadah    dan Al-Masyurah.
Al-Qiyaadah ialah tugas memimpin rombongan, pelakunya berjalan di depan rombongan dalam perjalanan-perjalanan mereka, baik untuk berperang atau berdagang.
Tugas ini dijalankan oleh Bani Umayyah dan pelakunya di antara mereka pada permulaan Islam adalah Abu Sufyan bapak Muawiyah.

Adapun Al-Masyurah ialah tugas memberi nasihat dalam urusan-urusan penting. Tugas ini dijalankan oleh Bani Asad. Kaum Quraisy selalu mengemukakan urusannya kepada Bani Asad untuk

AI-Qubbah adalah tempat di mana mereka mengumpulkan dan mempersiapkan pasukan, sedangkan Al-Hukumah ialah pemutusan perkara antara manusia bila terjadi sengketa antara sesama mereka atau dengan kata lain At-Tahkim.
8. As-Safaarah, yaitu tugas sebagai duta untuk melakukan perundingan perdamaian bila terjadi perang antara suku-suku.
Duta terakhir bangsa Quraisy di jaman Jahiliyah adalah Umar bin Khattab.



Pasar Ukkadh terletak di dekat Thaif.
Ia adalah sebuah pasar di mana orang-orang berdatangan dari segenap penjuru dalam bulan-bulan Haram. Di situ mereka memasang kemah-kemah dan berjual beli serta bertukar barang.

Maka pasar ini menjadi tempat pertemuan musiman dari para ahli pidato dan penyair yang masing-masing memperlihatkan kebolehannya.


Pada tahun ini datang pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari negeri Habasyah untuk merobohkan Kabah.

Maksud jahat mereka ini berhasil digagalkan dengan pertolongan Allah yang mengirimkam burung-burung Ababil, yang manjatuhkan batu-batu yang mengandung wabah penyakit dan menimpakannya atas pasukan Abrahah.

Peristiwa ini terjadi pada pertengahan abad ke 6 masehi.

Pada tahun ini pula dilahirkan nabi besar Muhammad Saw. sebagai nabi terakhir bagi umat manusia.
Selanjutnya simak tentang Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.