Skip to main content

RIADHOH (WIRID) AYAH

RIADHOH (WIRID) AYAH
Wirid sehari-hari yang dilaksanakan almar­hum Syaehunna Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (ABAH SEPUH) ialah "rawa­tib" dan Shalat Sunat lainnya, diantaranya:
A.     1.     Wirid shalat Rowatib sebelum shalat fardu (ba' da) yang lima waktu.
a.    2 sampai 4 raka'at sebelum dan se­sudah shalat Isya
b.    2 sampai 4 raka'at sebelum dan se­sudah shalat Maghrib.
c.    2 san1pai 4 raka'at sebelum shalat Shubuh
d.    2 sampai 4 raka'at sebelum dan sesudah shalat Dhuhur.
e.    2 sampai 4 rakaat sebelum shalatAshar
2.    Sesudah matahari naik sepenggatah kira-kira pukul 06.00, sembahyang Isroq, Isti'adah dan Istikharah.
3.  Dari mulai matahari naik ± pukul 07.00, sembahyang Dhuha yang waktunya sampai pukul 11.00 sebanyak delapan raka'at.
4.    Shalat Tasbih yaitu sembahyang di waktu malam.
5.   Shalat yang merupakan sembahyang pe­nutup diteruskan dengan wirid dzikir se­banyak banyaknya dilanjutkan dengan membaca Robbana zholamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khoosirin
Taubatnya Nabi Adam sampai fa jar
B.    Sesudah sembahyang Maghrib dilakukan wirid dzikir sekurang-kurangnya 165 kali, dilanjutkan dengan khotaman dan witir-witir lainnya sampai waktunya sembahyang lsya.
C.    1.     Kiyamul-Lail/ shalat malam hari:
a.  Shalat Tahiyatul Mesjid dan Syukrul Wudhu sebelum kering air wudhu.
b.  Shalat hajat, yang lebih baik di lak­sanakan di malam hari.
c.  Shalat Taubat, gunanya untuk men­cucikan dosa yang telah diperbuat oleh manusia.
d.  Shalat Tahajud (kemanusiaan)
d.     l . 40 malam mandi 40 x , tiap-tiap malam
d.    2. 40 malam Melek/tidak tidur
d.    3. 40hari berpuasa
d.    4. 40 hari tidak makan nasi (Niis)
d.    5. 40 hari tidak makan garam
d.    6. 40 hari tidak minum
d.    7.     dan lain-lain
Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.