Skip to main content

Kisah Abah Sepuh

Syekh H. Abdullah Mubarok bin Noor Muhammad
Syekh H. Abdullah Mubarok

Kisah Abah Sepuh "Syekh. H. Abdullah Mubarok bin Noor Muahmmad" Pendiri Pondok Pesantren Suryalaya. Cerita ini Kami sampaikan buat Anda yang kami kutip dari buku yang di susun oleh Ibu Hj. Didah Residah Mubarok anak dari Abah Sepuh. Kisah ini disusun sesuai dengan bukunya dan akan di uraikan setiap bab judulnya. Semoga dengan membaca kisah Abah Sepuh dapat memberi pencerahan ruhani kita. Amin
Kisah ini di mulai dari kata sambutan dari Ibu Hj. Didah Residah Mubarok.



Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Terlebih dahulu saya mohon maaf yang sebe­sar-besarnya, maklum sifat manusia tidak luput dari kehilapan dan kealfaan, tak sunyi dari kepicikan dan kesempitan. Apa yang akan saya tuliskan dalam blog ini adalah mengenai "HIKAYAT ALMARHUM ABAH SEPUH ", ayahanda tercinta H. AB­DULLAH MUBAROK bin NUR MUHAM­MAD, mengenai perjalanan hidup beliau sejak ma­sih kecil sampai besar hingga beliau kembali pu­lang ke Rakhmatullah.

Bukan sekali-kali maksud saya menguraikan segala kebaikan dan keburukan beliau, bukan? hanya ingin menjabarkan kenangan-kenangan dan kerinduan hatiku akan ayahanda, agar dapat di­sampaikan kelak kepada anak cucu dan kepada si­apa yang ingin mengetahuinya.

Teringat pada pepatah orang tua dulu yang ber­bunyi jangan lupa ke PURWADAKSinya (asal usulnya), yang artinya hidup ini adalah merupakan pengembaraan sementara di alam fana dibatasi kurun waktu atau dengan kata lain kita harus ingat bahwa kita sebagai makhluk Tuhan dan akhirnya kembali kepada-Nya, Innalillahi Rooji'un tidak lain yang dirnohon hanya barokahnya dan yang menjadi orang tua.

Tidak lupa ucapan terima kasih saya sampai­kan kepada semua pihak yang telah sudi mengo­reksi dan merevisi, sehingga tersusunnya blog ini khusus kepada:
1.    Saudara R. Safe'i Kartamihardja
2.    Saudara Ir.  Cece Abdiat Kartarnihardja.
Semoga menjadi wasilah manfa'at dunia dan akhirat. Amien Yaa Robbal Alamien.

Suryalaya, 1  Muharam 1407 H, 5 September 1986 M
Penyusun 
Didah Residah Mubarok

Baca Selanjutnya. Kenangan Indah
Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.