Skip to main content

PATUH DAN TAAT KEPADA ALLAH SWT.


PATUH DAN TAAT KEPADA ALLAH SWT.

Wahai budak nafsu! Janganlah sekali-kali engkau menentukan maqam para rabbani untuk dirimu sendiri. Sesungguhnya engkau adalah pemuja nafsu, sedangkan mereka adalah penyembah Allah. Engkau hanya mendambakan dunia, sedangkan mereka para rabbani itu mendambakan akhirat. Matamu hanya terpaku pada dunia ini, sedang mereka melihat Tuhannya. Engkau hanya mencintai cintaan-Nya, sedangkan mereka pecinta Yang Menciptakan (Allah). Hatimu terpaut pada yang ada di bumi semata, sedangkan mereka terpaut pada Tuhan Arasy.

Sesungguhnya engkau adalah korban dari segala yang engkau lihat. Mereka hanya melihat Sang Pencipta di atas segalanya, sehingga mereka telah meraih tujuan hidupnya dan keselamatan mereka terjamin, sedangkan dirimu tetap menjadi korban hawa nafsu duniawi.
Orang-orang yang mendapat petunjuk dan berada pada maqam yang tinggi lepas dari ciptaan (segala yang ada) dan lepas dari kepentingan pribadinya. Mereka menghamparkan jalan bagi tujuannya kepada Allah Tuhan Mahabesar, Tuhan yang memberi anugerah kepadanya suatu kekuatan untuk mendapatkan tujuan akhir yang baik, yaitu rasa kepatuhan (ketaatan). Inilah rida Allah, yang dianugerahkan kepada mereka yang dikehendaki-Nya. Mereka mewajibkan adanya perbuatan taat dan pemujaan. Berkat bantuan Allah, mereka melaksanakan amal taat dan menyembah tanpa mengalami hambatan dan kesulitan. Oleh karena itulah, rasa kepatuhan dan ketaatan sudah mendarah daging dan menyatu dalam napasnya.
Akhirnya, dunia akan menjadi rahmat bagi mereka dan membuat rohaninya tenang, bagaikan di surga saja. Sebab, jika mereka melihat sesuatu ciptaan Allah, yang dilihat atau dipandang bukan kenyataan atau wujud ciptaan itu, tetapi yang dilihatnya ialah hikmahnya, yaitu Yang Menciptakan. Orang-orang yang demikian ini bagaikan gunung yang menjadi pasak bumi dan berdiri kokoh. Mereka diciptakan di tengah-tengah umat sebagai lentera. Semoga kedamaian dari Allah SWT. melimpah kepadanya, salam dan rahmat-Nya selama di bumi dan langit maujud.

Kembali ke Hal Sebelumnya                          Selanjutnya JANGANMEMINTA KEPADA MANUSIA

Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.