Skip to main content

Membebaskan Diri Dari Cengkaraman Hawa Nafsu


Janganlah sekali-kali menganggap bahwa Allah tidak berdaya dalam suatu hal, jangan pula menganggap keputusan-Nya (ketetapan-Nya) tidak sempurna. Yakinlah akan janji-janji-Nya, jangan ragu sedikitpun. Janji dan ketetapan itu telah ada sebagaimana contoh-contoh luhur Nabi Allah, ayat dan surat-surat yang diturunkan kepadanya, dan yang telah diamalkannya.
Tentang hikmah dan keadaan rohani yang dimilikinya, sering dikatakan bahwa hatinya tak jarang tertutup awan atau gundah, kemudian ia memohon perlindungan kepada Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari. Ia diperintahkan untuk meminta perlindungan-Nya. Sebab, sebaik-baik seorang hamba adalah yang berlindung dan menghadap kepada Allah. Dengan cara demikian, ia mengakui dosa dan kesalahannya, dan inilah dua macam kualitas yang terdapat pada seorang hamba, dalam segala kondisi kehidupan Al-Quran telah menjelaskan bahwasanya Nabi Adam as. Berkata :

Artinya :
"Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika tidak Engkau ampuni kesalahan kami dan tidak Engkau mengasihi kami, tentu kami termasuk orang-orang yang rugi."

Kemudian turunlah kepada Adam a.s. cahaya petunjuk dan pengetahuan tentang tobat, dan hikmah dibalik peristiwa itu. Allah SWT. Pun berpaling kepadanya dengan penuh kasih saying sehingga ia bertobat. Allah mengembalikan kepada kondisi fitrah semula dan beradalah ia pada peringkat wilayat yang lebih tinggi. Ia mengembangkan keturunannya dan akhirat merupakan tempat kembali yang kekal.
Oleh karena itu, ikutilah Sunnah Nabi Muhammad SAW. seorang hamba, kekasih, dan pilihan Allah. Ikutilah Nabi Adam a.s. sebagai pilihannya. Kedua nabi itu adalah kekasih Allah dalam masalah berlindung atas kesalahan dan dosa yang diperbuatnya dengan penuh tawadu. Itulah hamba pilihan dan telah mendapatkan petunjuk dari Allah dan mendapatkan tempat yang mulia, baik didunia maupun di akhirat.

Sebelumnya .....                                                         Selanjutnya.....

Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.