Skip to main content

Sorang Muslim Memulai Segalanya dengan Nama Allah

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw dikutip mengatakan, "Apa saja yang tidak dimulai dengan Nama Allah, terputus (dari rahmat Allah). "Seorang muslim biasa menyebut Nama Allah kalau mau melaksanakan segala sesuatu yang penting, kalau mau memohon perlindungan-Nya terhadap musuh sengit-Nya dan musuh sengit kita, setan yang terkutuk. Contoh: bila dia mau berdiri atau duduk, bila dia mau makan atau minum, bila dia mau masuk rumah, bila dia mau membuka pintu mobilnya atau kamar mandi atau ruangan di rumahnya, bila dia mau menghidupkan mesin mobilnya, bila dia mau memakai dan melepas pakaiannya, bila dia mau naik atau turun tangga, bila dia mau menulis sesuatu yang penting, bila dia mau menyembelih hewan yang dihalalkan oleh Allah untuk dimakan...., dan bahkan bila dia mau tidur bersama isterinya dengan harapan Allah akan menganugerahi keturunan yang salih. Begitulah adab seorang Muslim yang baik. Karena itu, mari kita mulai dengan Nama Allah Yang telah Menciptakan dan menakdirkan segala sesuatu dari ketiadaan, Allah Yang Mahahidup, Yang Maha Abadi, Yang tak pernah terpengaruh waktu, ruang, atau apa saja. Allah yang tak bertempat. Bahkan karena telah menciptakan segala sesuatu. Dengan Nama Allah yang tak pernah butuh teman sebelum menciptakan segala sesuatu. Dengan Nama Allah yang tak ada yang menyerupai-Nya. Dia bukan tak berwenang sebelum menciptakan segala sesuatu. Dengan Nama Allah Yang mendengar tanpa indera pendengar, Yang melihat tapa indera lihat. Dengan Nama Allah Yang Kekuasaan-Nya terjadi  bukan karena Dia menciptakan segala sesuatu. Dengan Nama Allah yang mata seluruh makhluk-Nya tak akan pernah dapat melihat-Nya. Dia Ta'ala, Yang Maha Mengetahui. Aku bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan Yang Esa. Tak ada sekutu bagi-Nya. Kepada-Nya semata segala sesuatu dan semua eksistensi bergantung. Dia tidak melahirkan, dan tidak pula dilahirkan. Tak ada yang seperti-Nya. Aku juga bersaksi bahwa guru kita, Muhammad saw, adalah hamba sekaligus rasul-Nya, pembawa risalah-Nya dan pembawa kabar kembira, hamba yang dipercaya untuk menerima wahyu-Nya. Rahmat Allah atasnya berserta keturunannya yang suci lagi baik.
Recent Post

Comments

Popular Posts

Berziarah ke Makam Waliyullah

Adap-adap dalam Berziarah Ke Makam Waliyulloh Ketika mau masuk pintu gerbang makam wali, mulai dengan kaki kanan. Jangan mengeluarkan suara dan hidupkan hati dengan dzikir khofi. Berjalanlah dengan khusu' sampai ke depan pintu makam. Sebelum duduk, sampaikan salam dengan lafadz berikut : Assalamu'alaikum Yaa Waliyyallohi Tahiyyatan Minnii Ilaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu. Artinya : "Salam bagimu wahai kekasih Allah, hormat dariku (sendiri)/dari kami (berombongan) dengan rahmat Allah dan berkah-Nya. Terus membaca surat Al-Faatihah dalam posisi masih berdiri. Selanjutnya duduk bersama-sama dan kontrollah dalam hati agar kondisi dalam keadaan sedang berdzikir khofi. Lalu bertawasullah dengan cara seperti di berikut ini : Bismillahir rahmanir rohimi, Ila hadl rotin nabiyyil musthofa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallama wa 'ala alihi wa ash habihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi wa liman dakhola fi baitihi ajma'ina, syay...

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir

Kisah Tiga Bersaudara Mengharap Do'a Nabi Khidir Tersebutlah tiga orang dari negeri Syam atau Syria sekarang. Nama mereka sebut saja Ubay, Amar dan Hafid. Mereka bermaksud ke Mekah pada musim haji karena ingin bertemu dengan Nabi khidir AS. Nabi khidir AS konon bisa ditemui siapa saja, namun bagi orang awam di Mekah hanya dapat dicari waktu musim haji Akbar yang wukufnya jatuh pada hari Jum’at. “Berarti kita harus mencari di tengah ribuan manusia.”kata Ubay. “Itulah yang sulit,” keluh Amar. “Tapi harus kita coba, bukan ?” sahut Hafid. Keesokan harinya, berangkatlah mereka menuju tanah suci Mekah. Mereka pergi dengan bekal seadanya saja. Alangkah sulitnya perjalanan pada waktu itu. Telah dua minggu lamanya mereka berjalan kaki. Menempuh padang pasir yang luas dan gersang. Tapi belum juga sampai ke tempat yang dituju. Berbagai macam rintangan telah mereka hadapi. Bukan hanya sekedar kekurangan air dan makanan, tapi juga bahaya yang mengancam jiwanya. Kadangkala mereka harus menghada...

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatkan ...
Copyright © Tunjukilah Aku. All rights reserved.